Mencoba Bangkit Kembali Setelah Hancur Akibat Tsunami

Tanggal 26 Desember 2004 merupakan hari yang sulit untuk dilupakan bagi kami sebagai warga Aceh, yang mana pada hari tersebut kami mendapat teguran dari Sang Pencipta. Negeri kami mendapat musibah yang begitu dahsyat berupa gempa bumi dan disusul dengan adanya tsunami. Bangunan-bangunan dan harta lenyap dalam sekejap. 

Tanah Aceh saat itu sangat berduka dengan terjadinya tsunami, karena lebih kurang 200.000 jiwa menjadi korban tsunami. Padahal Aceh tahun 2004 masih dalam keadaan konflik bertambah lagi duka dengan terjadinya tsunami.

Kejadian tersebut membuat Aceh seperti kota mati, kota Banda Aceh yang dulu begitu indah berubah menjadi berantakan. Jalan yang dulunya beraspal menjadi pasir hitam yang bercampur lumpur. Bangunan rumah yang mewah menjadi hancur berkeping-keping. Kantor dan sekolah-sekolah pun lenyap dihantam air. Seakan Banda Aceh tidak dapat bangkit kembali.

Pemerintah Aceh dikala itu tidak sanggup membantu rakyatnya yang sedang musibah dengan maksimal. Namun, Aceh tetap mendapat bantuan dari negara-negara lain terutama negara Turki. Mengapa negara Turki saya utamakan? Itu tidak lain hanya karena negara tersebut merupakan negara Islam yang punya sejarah khusus dengan Aceh.

Kami sebagai warga Aceh sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan oleh negara Turki. Bantuan dari negara Turki akan selalu diingat oleh warga Aceh.

Hari terus berjalan, Aceh pun mencoba bangkit kembali dengan melakukan pembangunan infrastruktur. Gedung-gedung perkantoran pun mulai dibangun kembali. Begitu juga sekolah-sekolah yang sudah rata dengan tanah kembali dibangun sedikit demi sedikit. Mesjid-mesjid pun yang dulu belum selesai kini telah berdiri dengan indah.


Hingga sampai saat ini Aceh terus dalam pembangunan, yang mana pada tanggal 26 Desember 2016 ini genap 12 tahun musibah tsunami sudah berlalu.

Photo : AFP

Sesudah tsunami, Aceh mulai melakukan pembangunan bertahap. Sehingga dengan pembangunan tersebut terbentuklah bangunan-bangunan yang sebelumnya tidak ada kini sudah terbangun dengan bagus. Salah satunya yaitu Museum Tsunami

Photo : Aceh Kita

Terbangunnya Museum Tsunami di Aceh sebagai gedung yang menyimpan sejarah duka terjadinya tsunami pada 2004 silam. Museum Tsunami ini juga dikenal dengan Rumoh Aceh Escape Hill.

Selain itu, kini Aceh sudah memiliki PLTU sendiri yang berada di Jl. Meulaboh-Tapaktuan, Kuala Pesisir, Nagan Raya, Aceh. Sehingga dengan adanya PLTU tersebut akan meningkatkan ketersediaan arus listrik ke seluruh plosok-plosok desa yang ada di Aceh. Dengan adanya pembangunan PLTU tersebut masyarakat Aceh mengharapkan agar listrik tidak sering padam lagi.

Photo : Nusa Kini

Pasca tsunami Aceh, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur walaupun semuanya belum rampung dengan sepenuhnya. Seperti di tahun 2016 ini, pemerintah Aceh sedang melakukan pembangunan Mesjid Raya Baiturahman yaitu dengan rencana membuat halaman ibadah tersebut dilengkapi dengan payung seperti Mesjid Nabawi, Madinah.

Photo : News Detik

Perencanaan ini sedang dilaksanakan dan desain sesudah selesai yaitu seperti tampak pada gambar di bawah.

Photo : tstatic

Bukan cuma itu saja, pada tahun ini pula pemerintah Aceh sedang dalam pembangunan jalan layang (Fly Over) dan ini merupakan jalan layang pertama di Banda Aceh. Jalan layang tersebut akan dibuat dikawasan Simpang Surabaya Banda Aceh. Adapun perencanaanya akan dibuat seperti yang tampak di bawah ini.

Photo : Skycrapercity

Mungkin pembangunan Aceh akan terus berlanjut jika pemerintah Aceh benar-benar ingin membangun Aceh secara maksimal.

Maka dari itu kami sebagai warga Aceh terus mendukung pemerintah dalam menyejahterakan warga Aceh dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang berguna seperti membantu dalam pembiayaan pendidikan untuk melahirkan calon-calon pemimpin yang bersih dan yang memperdulikan rakyatnya.

No comments:

Post a Comment


Copyright © Blogger Atjeh • Template Design Ra21 Atjeh • Editor Singgah In • Redesign Ruang Inet
My Notes ™Razi • Support ADM• Published Blogger Atjeh• Powered by Blogger.com